ARTI LOGO
KEPOLISIAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA
KAMI POLISI INDONESIA
1.
Berbakti
kepada nusa dan bangsa dengan penuh ketakwaan terhadap Tuhan yang Maha Esa.
2.
Menjunjung
tinggi kebenaran, keadilan dan kemanusiaan dalam menegakkan hukum negara
kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar
1945.
3.
Senantiasa
melindungi, mengayomi dan melayani masyarakat dengan keikhlasan untuk
mewujudkan keamanan dan ketertiban.
CATUR PRASETYA
Sebagai insan bhayangkara, kehormatan saya adalah
berkorban demi masyarakat, bangsa dan negara, untuk:
1.
Meniadakan
segala bentuk gangguan keamanan
2.
Menjaga
keselamatan jiwa raga, harta benda dan hak asasi manusia
3.
Menjamin
kepastian berdasarkan hukum
4.
Memelihara
perasaan tentram dan damai
LOGO TRIBRATA
1.
Perisai
bermakna pelindung rakyat dan negara.
2. Tiang dan
nyala obor bermakna penegasan tugas Polri, di samping memberi sesuluh atau
penerangan juga bermakna penyadaran hati nurani masyarakat agar selalu sadar
akan perlunya kondisi keamanan ketertiban masyarakat yang mantap.
3.
Pancoran
obor yang berjumlah 17 dengan 8 sudut pancar berlapis 4 tiang dan 5 penyangga
bermakna 17 Agustus 1945 hari Proklamasi Kemerdekaan yang berarti Polri
berperan langsung pada proses kemerdekaan dan sekaligus pernyataan bahwa Polri
tak pernah lepas dari perjuangan bangsa dan negara.
4.
Tangkai padi
dan kapas menggambarkan cita-cita bangsa menuju kehidupan adil dan makmur,
sedangkan 29 daun kapas dengan 9 putik dan 45 butir padi merupakan suatu
pernyataan tanggal pelantikan Kapolri pertama 29 September 1945 yang dijabat
oleh Jenderal Raden Said Soekanto Tjokrodiatmodjo.
5.
Tiga bintang
di atas logo bermakna Tri Brata adalah pedoman hidup Polri.
6.
Warna hitam
dan kuning adalah warna legendaris Polri.
7. Warna kuning
keemasan perlambang kebesaran dan keagungan hati nurani segenap personil Polri.
8. Warna hitam
adalah lambang keabadian dan sikap tenang mantap yang bermakna harapan agar
Polri selalu tidak goyah dalam situasi dan kondisi apapun, tenang, memiliki
stabilitas nasional yang tinggi dan prima agar dapat selalu berpikir
jernih,bersih, dan tepat dalam mengambil keputusan.
ARTI LOGO
DIVISI HUMAS
-OBYEKTIF
- DIPERCAYA - PARTISIPASI -
MAKNA LAMBANG DAN TULISAN DALAM TANDA KEMAMPUAN FUNGSI HUMAS POLRI
MAKNA LAMBANG DAN TULISAN DALAM TANDA KEMAMPUAN FUNGSI HUMAS POLRI
1.
Lingkaran
luar berwarna hitam bertuliskan objektif, dipercaya dan partisipasi berwarna
putih, merupakan moto Humas Polri. Kemampuan Humas Polri dalam memberikan
informasi secara objektif agar dapat membentuk opini dan citra positif terhadap
institusi Polri, guna membangun kepercayaan masyarakat dalam rangka mewujudkan
dukungan partisipasi masyarakat dalam melaksanakan tugas Kepolisian sebagai
pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.
2.
Lingkaran
dalam berwarna merah putih.
o
Melambangkan
Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia.
o
Dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara secara terus menerus
mengadakan interaksi dengan lingkungan dan selalu waspada terhadap propaganda
lawan, untuk mewujudkan kesatuan wilayah, bangsa dan keamanan dalam menciptakan
keutuhan NKRI.
3.
Garis tengah
berwarna hitam
o
Melambangkan
garis Khatulistiwa dimana letak Negara Kesatuan Republik Indonesia.
o
Indonesia
sebagai Negara kepulauan yang terletak di antara dua samudra dan dua benua
merupakan letak Negara yang strategis.
4.
Tiga buah
bintang segi lima berwarna putih.
o
Melambangkan
Bintang Segi Lima menunjukkan kelima sila "Pancasila" dan sebagai
dasar NKRI.
o
Tiga bintang
berwarna putih melambangkan Humas Polri dalam melaksanakan tugas berpedoman
kepada "Tribrata" secara tulus dan ikhlas.
5.
Tameng berwarna
hitam. Melambangkan pengabdian Humas Polri dalam memberikan perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat melalui informasi dan publikasi yang
objektif.
6.
Tulisan
Humas Polri berwarna kuning. Melambangkan keagungan fungsi Humas Polri yang
sangat diperlukan dalam memasyarakatkan kinerja Polri.
7.
Obor
berwarna putih.
o
Melambangkan
memberikan informasi dan penerangan secara cepat, benar, tepat dan akurat.
o
Memberikan
informasi tentang tugas mulia Polri dalam memelihara Kamtibmas, penegakan hukum
dengan melaksanakan perlindungan, pengayoman serta pelayanan masyarakat.
8.
Lidah api
berwarna merah. Melambangkan bahwa "Catur Prasetya" dijadikan sebagai
pedoman kerja dalam bidang kehumasan.
9.
Lingkaran
bola dunia berwarna biru laut.
o
Melambangkan
era globalisasi yang diwarnai oleh transparansi, kebebasan, demokrasi,
menghormati Hak Asasi Manusia dan pemeliharaan lingkungan hidup.
o
Dalam tugas
dan peran Humas Polri harus dapat memberi dan menetralisir informasi yang dapat
mempengaruhi kehidupan berbangsa dan bernegara baik yang berskala
internasional, regional maupun nasional khususnya yang menyangkut bidang
keamanan dan budaya patuh hukum.
10.
Enam sinar
api berwarna kuning.
o
Melambangkan
kegiatan fungsi Humas Polri dalam rangka membentuk opini positif untuk menciptakan
citra Polri yang baik.
o
Membuat
perencanaan kegiatan Humas Polri dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
o
Menyelenggarakan
kerja sama dengan media massa dengan menginformasikan dan mengkomunikasikan
serta mempublikasikan keberhasilan kinerja Polri.
o
Menjalin
kemitraan dengan intansi terkait, LSM, cendekiawan, Orpol, Ormas.
o
Memberikan
informasi dan penerangan kepada Personel Polri.
o
Menganalisa
dan mengevaluasi informasi, berita media massa serta opini yang berkembang di
masyarakat.
o
Mendokumentasikan
kegiatan Polri baik kegiatan operasional maupun pembinaan dalam bentuk VCD dan
foto.
11.
Satu obor
berwarna putih, 7 sinar obor berwarna oranye, 4 cincin obor berwarna hitam, dan
6 sinar obor berwarna kuning.
o
Melambangkan
hari Bhayangkara 1 juli 1946.
o
Tiang obor
dan nyala obor melambangkan di samping pemberian penyuluhan dan penerangan juga
bermakna penyadaran hati nurani masyarakat agar selalu sadar dan patuh hukum
guna menciptakan kondisi Kamtibmas yang mantap.
Tanggal 29 September 1945 tentara
Sekutu yang didalamnya juga terdapat ribuan
tentara Belanda menyerbu Indonesia
dengan dalih ingin melucuti tentara Jepang.
Pada kenyataannya pasukan sekutu
tersebut justru ingin membantu Belanda
menjajah kembali Indonesia. Oleh karena
itu perang antara sekutu dengan pasukan Indonesia pun terjadi dimana-mana.
Klimaksnya terjadi pada tanggal 10 Nopember 1945, yang dikenal sebagai
"Pertempuran Surabaya". Tanggal itu
kemudian dijadikan sebagai hari
Pahlawan secara Nasional yang setiap tahun
diperingati oleh bangsa Indonesia
Pertempuran 10 Nopember 1945.di Surabaya
menjadi sangat penting dalam sejarah
Indonesia, bukan hanya karena ribuan rakyat
Indonesia gugur, tetapi lebih dari
itu karena semangat heroiknya mampu
menggetarkan dunia dan PBB akan eksistensi
bangsa dan negara Indonesia di mata
dunia.
Andil pasukan Polisi dalam
mengobarkan semangat perlawanan rakyat ketika itupun sangat besar.alam
menciptakan keamanan dan ketertiban didalam negeri, Polri juga sudan banyak
disibukkan oleh berbagai operasi militer, penumpasan pemberontakan dari DI
& TII, PRRI, PKI RMS RAM dan G 30 S/PKI serta berbagai penumpasan GPK.
Dalam perkembangan paling akhir dalam kepolisian
yang semakin modern dan global, Polri bukan hanya mengurusi keamanan dan
ketertiban di dalam negeri, akan tetapi juga terlibat dalam masalah-masalah
keamanan dan ketertiban regional maupun internasional, sebagaimana yang di
tempuh oleh kebijakan PBB yang telah meminta pasukan-pasukan polisi, termasuk
Indonesia, untuk ikut aktif dalam berbagai operasi kepolisian, misalnya di
Namibia (Afrika Selatan) dan di Kamboja (Asia).
0 komentar:
Post a Comment